SOROT JABAR – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan dan Erwin, tidak hanya menghadapi kritik terhadap Farhan, tetapi juga terhadap sikap dan kebijakan Erwin. Meskipun ia mempromosikan konsep “pemimpin tanpa sekat,” beberapa keputusan masa lalu yang kurang bijaksana kini menjadi bahan kritik.
Widianto, seorang warga Bandung, menyoroti salah satu insiden yang melibatkan kecelakaan ambulans yang dikemudikan oleh seorang pemuda di bawah umur, yang disebut-sebut berhubungan dengan salah satu organisasi masyarakat.
“Pak Erwin memang berusaha membangun kepemimpinan yang terbuka dan tanpa batas, tapi saya rasa seorang pemimpin harus tetap bijak dalam menempatkan tanggung jawab. Insiden seperti itu menunjukkan bahwa ada hal-hal yang perlu lebih diperhatikan,” kata Widianto.
Menurut Widianto, meskipun visi Erwin menarik, tanpa disiplin dan tanggung jawab yang jelas, pemimpin tanpa sekat bisa menimbulkan masalah baru. “Visi harus diimbangi dengan kebijakan yang tegas dan bertanggung jawab. Tidak bisa sembarangan,” tambahnya.
Keputusan-keputusan seperti ini bisa menjadi batu sandungan bagi pasangan Farhan dan Erwin, terutama jika mereka gagal menunjukkan bahwa mereka mampu mengelola kota sebesar Bandung dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab.
(Red)
