“40 Jam Bersama Warga”, Program Arfi Rafnialdi Untuk Perjuangan Sosial

SOROT JABAR – Dalam rangkaian kegiatan “Kang Arfi Mapay Lembur 40 Jam Bersama Warga,” Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi, berkunjung ke Balai RK di Blok Tempe, Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler.

Kunjungan ini tidak hanya sebagai bagian dari kampanye, tetapi juga untuk mengenang sejarah perjuangan sosial yang dimulai oleh Ridwan Kamil, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Balai RK dikenal sebagai tempat di mana Ridwan Kamil mengawali berbagai kegiatan sosialnya bersama warga dan komunitas sebelum terjun ke dunia politik dan akhirnya menjadi Wali Kota Bandung.

Arfi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Balai RK merupakan upaya untuk mengenang jejak Kang Emil, serta untuk menyerap semangat warga yang telah terbentuk di kawasan tersebut.

“Tempat ini bukan hanya menjadi saksi bisu perjuangan Kang Emil, tetapi juga simbol dari bagaimana perubahan nyata bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten,” ujar Arfi pada Sabtu (19/10/2024).

Menurutnya, semangat yang terbangun dari Balai RK ini dapat menjadi inspirasi untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota yang lebih inklusif dan berpihak pada rakyat.

Selain berdialog dengan warga, Arfi juga bertemu dengan berbagai tokoh masyarakat, termasuk ibu-ibu, ketua RT, dan ketua RW. Mereka bersama-sama membahas gagasan mengenai cara memajukan wilayah dan memperkuat hubungan sosial antarwarga.

“Saya percaya, dari tempat ini, banyak gagasan yang bisa menjadi titik tolak untuk program-program yang lebih besar, terutama dalam membangun semangat kebersamaan dan kolaborasi di tingkat lokal,” tambahnya.

Tokoh masyarakat Blok Tempe, Reggi Kayong Munggaran, juga menekankan pentingnya Balai RK dalam sejarah pergerakan sosial Kota Bandung. Menurut Reggi, sebelum menjadi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil sering kali menghabiskan waktu di Balai RK untuk menyusun program bersama warga.

READ  Dukungan Untuk Pengolahan Limbah di Sentra Tahu Cibuntu

“Tempat ini adalah laboratorium ide dan gagasan sosial Kang Emil, yang kemudian diterapkan di seluruh Kota Bandung,” jelas Reggi. Program-program seperti one village one playground dan urban farming adalah sebagian kecil dari inisiatif yang berakar dari Balai RK ini.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *