Batal Nikah Karena Gagal Jadi PNS, Daffa Bangkit Jadi CEO Startup Travel

SOROT JABAR – Media sosial diramaikan oleh sebuah kisah inspiratif yang juga memicu perdebatan luas. Thread di Twitter tentang seorang pria bernama Daffa, yang batal menikah karena gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), menarik perhatian ribuan netizen. Kisah ini tidak hanya mengundang simpati, tetapi juga menjadi cerminan budaya yang sering mengagungkan status pekerjaan di masyarakat Indonesia.

Thread tersebut menceritakan bagaimana hubungan asmara Daffa harus kandas setelah ia tidak lolos seleksi CPNS. Lebih mengejutkan lagi, calon mertuanya bahkan menjuluki Daffa sebagai parasit. Pengunggah thread menulis bahwa cuma gara-gara tidak jadi PNS, Daffa batal menikah, dan calon mertuanya sampai melabelinya sebagai parasit.

Kisah ini memancing diskusi tentang subkultur di Indonesia yang menganggap PNS sebagai pekerjaan paling bergengsi. Salah satu komentar menyebutkan bahwa ada subkultur di Indonesia yang menyembah seragam PNS tanpa peduli bahwa benefitnya sudah kalah jauh dibanding ribuan pekerjaan lain. Banyak orang menganggap bahwa jika bukan PNS, maka dianggap manusia kelas dua.

Namun, kisah Daffa tidak berhenti pada kegagalan. Beberapa tahun kemudian, ia berhasil bangkit dan mendirikan sebuah startup travel yang kini menghasilkan pendapatan jauh melampaui gaji seorang PNS. Pengunggah thread juga menyebutkan bahwa plot twist-nya adalah Daffa sekarang menjadi CEO startup travel dengan hasil ribuan kali lipat dari gaji PNS, dan membayangkan bagaimana perasaan mantannya.

Thread ini menjadi viral dengan ribuan likes, retweets, dan komentar. Banyak netizen memberikan dukungan kepada Daffa sekaligus menyayangkan pola pikir yang terlalu menekankan status PNS sebagai ukuran kesuksesan. Salah satu komentar dalam thread ini juga mengingatkan para calon mertua agar tidak hanya terfokus pada status pekerjaan atau seragam.

READ  Dari Psikologi ke Antropologi, Perjalanan Prof. Subandi Menuju Anugerah Silver Academic Leader 2024

Kisah ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh seragam atau gelar, melainkan oleh kerja keras, tekad, dan keberanian untuk bangkit dari kegagalan. Netizen pun banyak yang bercanda membayangkan perasaan mantan Daffa dan keluarganya saat mengetahui kesuksesan besar yang kini diraihnya.

Apakah kisah Daffa menggambarkan realitas sosial yang masih terjadi di Indonesia? Banyak yang setuju bahwa narasi ini memberikan pelajaran penting untuk menghargai seseorang bukan karena statusnya, tetapi karena potensinya.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *