Pemerhati musik sekaligus mantan wartawan Rolling Stone Indonesia, Wendi Putranto menyebut AMIS sebagai entitas baru di kancah folk yang sukses membuat perbedaan menonjol di industri musik kiwari.
“AMIS merupakan harapan baru folk balladeer lokal yang membuat genre ini menjadi ancaman kembali setelah sekian lama terlena dalam ‘kenyamanan’ industri,” katanya.
“Ia berani menggugat tema-tema sensitif yang telah mengakar di masyarakat dengan penyampaian sederhana, mudah dipahami sekaligus cerdas menghibur. AMIS adalah bahaya laten yang jujur dan bernas, semoga selamanya bisa begitu, Indonesia membutuhkannya,” tutur Wendi Putranto.
Sejak awal perjalanan musiknya, AMIS telah merilis berbagai karya, termasuk mini album “Surga di Telapak Kaki Bapa” (2021) dan album penuh “Filosofi Males” (2024).
Nomor-nomor garapan AMIS semisal, “Selamat Hari Raya Media Sosial”, “Bagaimana Jika Kristen yang Masuk Surga”, “Darurat Judi”, dan “O Kanan O Kanan Kiri Kotak Segitiga Atas”, sukses meraup jumlah putar tinggi di platform pemutar musik daring.
Kini, single “Local Wisdumb” milik AMIS sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital.
(Red)