“Jadi kita terdapat dua metode yaitu metode yang pertama dengan cara langsung dengan cara memberikan pemaparan dan listening kepada mereka. Selanjutnya metode yang kedua yaitu metode diskusi, yang dimanana metode tersebut diharapkan mereka dapat menyampaikan informasi secara luas dengan menggunakan bahasa sendiri.” jelas Aswin.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para siswa. Mereka terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi, baik dalam mendengarkan pemaparan maupun saat berpartisipasi dalam diskusi.
Kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mereka dalam memahami konsep kebangsaan serta cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pelaksanaannya terdapat tantangan utama dalam pembinaan kebangsaan yaitu bagaimana menjelaskan konsep tersebut secara jelas dan tepat kepada masyarakat agar dapat mudah untuk di pahami dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.
“Jadi yang ada di depan kita mengenai tantangan nya yaitu menjelaskan kepada masyarakat tentang pembinaan kebangsaan itu seperti apa dan bagaimana.” pungkas Aswin
Diharapkan melalui pembinaan kebangsaan ini, para siswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat luas.
Dengan pemahaman yang kuat tentang aqidah, agama, dan ideologi Pancasila, generasi muda dapat menjadi pilar utama dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
(Red/Rifqi Syeikh)