Gentra Lestari Budaya Harumkan Nama Indonesia di Everest Tourism Awards 2025

SOROT JABAR – Gentra Lestari Budaya untuk yang kesekian kalinya kembali menuai kesuksesan di kancah Internasional. Kali ini di acara Festival Internasional “Everest Tourism awards 2025” yang dilaksanakan 15-20 Januari 2025, diikuti oleh berbagai negara diantaranya Indonesia yang diwakili Gentra Lestari Budaya, India, Amerika, Korea, Jepang, dan negara lainnya yang diselenggarakan oleh AMS ENTERTAINMENT Nepal dibawah pimpinan Satyakala Tamang Lama seorang artis terkenal di negara Nepal.

Pada kesempatan ini, GLB diundang langsung oleh seorang tokoh terkemuka di Nepal, beliau seorang Keturunan Raja, pengusaha ternama dan juga pejabat pemerintah Dr. Mingma Dorji Sherpa yang memiliki kedekatan dengan ketua umum GLB Ratu Ratna Dewi Kartika, bahkan Mingma pernah merekomendasikan Bunda Ratu sapaan akrab ketum GLB, guna mendapatkan penghargaan dari PBB dan kerajaan di Mexico karena dianggap layak menyatukan ribuan anak bangsa dari berbagai suku agama dan budaya di Indonesia.

Menurut Bunda Ratu ketum GLB, Jum’at (24/01/2025), bahwa acara bergengsi ini sepantasnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia terlebih lembaga yang terkait dengan kebudayaan karena merupakan hubungan bilateral yang akan lebih menguatkan dalam bidang ekonomi, pariwisata dan budaya, seharusnya ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah, terlebih karena hubungan baik secara personal antara Mr.Mingma dan Ketum GLB, hanya Indonesia yang mendapatkan perhatian khusus dengan menjamu dan memfasilitasi seluruh kebutuhan tim Indonesia baik akomodasi hotel, kunjungan ke berbagai tempat wisata, wisata kuliner dan kebutuhan lainnya, selama berada di Nepal. Nepal adalah sebuah negara yang sangat kental akan sejarahnya, terutama tempat religi agama Buddha yang sudah ratusan tahun, dan juga banyak tempat pariwisatanya yang begitu indah.

READ  Kota Bandung Jadi Tuan Rumah Pameran PUSAKA "Puspa Karya Nusantara"

Tim Indonesia disambut hangat dimulai ketika tiba di bandara, bahkan Mr.Mingma dan Satyakala serta warga Nepal lainnya ikut menjemput kedatangan tim GLB dengan penuh kehangatan, dan diberikan upacara penyambutan tanda bahwa mereka sangat antusias menerima kehadiran Indonesia, banyak hal-hal yang membuat kami sangat terharu.

Bahkan dibuatkan acara khusus untuk Indonesia pada tanggal 19 Januari yaitu Exchange Culture Indonesia-Nepal, dengan mengundang berbagai tamu penting baik dari negara Nepal maupun negara lainnya diantaranya pejabat, para artis, para keturunan Raja/Ratu, dan tamu undangan lainnya.

Suasana yang sangat mengharukan karena begitu besar perhatian untuk tim Indonesia, bahkan di negara lnya sendiri terkadang hanya dilihat sebelah mata, menutup mata seolah-olah kebudayaan itu dianggap tidak penting, bahkan GLB banyak mendapat penghargaan justru dari dunia Internasional, dan tidak lama lagi GENTRA LESTARI BUDAYA secara resmi akan menandatangani kontrak dan berada dalam keanggotaan UNICEF, yang langsung dihubungi oleh Executive Director yang berada di New York, sejauh ini UNICEF memantau pergerakan dari GLB, dengan segudang pengalaman dan prestasi maka dianggap layak untuk mendapatkan bantuan dan menjadi anggota UNICEF.

Hal ini yang menjadi sangat miris dan menyedihkan, di dunia Internasional betapa dihargai, diapresiasi tinggi bahkan dimata dunia kebudayaan Indonesia menjadi contoh kekayaan yang sangat luar biasa, pada saat anak-anak GLB tampil mereka sangat terpukau dan tidak henti-hentinya mereka menyatakan kekaguman yang sangat luar biasa, hal itu yang menambah kami bertambah semangat untuk berkarya.

Meskipun tanpa didampingi lembaga terkait kebudayaan di Indonesia, terobati karena KBRI DHAKA dan juga warga Indonesia yang tinggal di Nepal turut hadir sebagai perwujudan dukungan moril untuk tim Indonesia, tutur Bunda Ratu.

READ  Resmi Dibuka! Pasundan Rooftop Gabungkan Kuliner dan Seni Tradisional Sunda

Perjuangan GLB selama 10 tahun berdiri sebagai pejuang budaya tidaklah mudah dan mulus, harus mandiri, menempuh lika-liku dan jalan yang terjal, tetapi karena tekad kami bulat untuk dapat membesarkan anak-anak Indonesia yang ada dalam wadah kami supaya berkembang, itulah yang menambah kekuatan untuk melangkah meskipun tanpa didukung oleh pihak pemerintah, terbukti hasil dari perjuangan selama ini membuahkan hasil yang menakjubkan, bahkan kami direkomendasikan untuk ke depan dimana pihak-pihak Internasional akan memberikan ruang dan kesempatan, mencarikan pendana-pendana dari Internasional agar GLB dapat tampil di berbagai negara, seperti yang disampaikan Mr. Mingma akan mengajak acara di China dengan didanai seorang investor dari China, ungkap Bunda Ratu.

Meskipun GLB adalah komunitas yang sudah cukup besar di Indonesia, tapi sangat sulit untuk menembus atau mendapatkan dukungan sekedar moril dari pemerintah, berkali-kali melayangkan surat permohonan kepada lembaga terkait meskipun hanya meminta dukungan moril tapi tidak mendapatkan respon, bahkan hanya untuk tiket sekalipun GLB harus berjuang keras untuk dapat mewujudkan harapan anak bangsa dan mengharumkan nama negara Indonesia di kancah Internasional, tetapi hal ini tidak menjadikan kami berkecil hati, bahkan hal ini lebih memicu untuk lebih semangat lagi berkiprah untuk dapat mengharumkan nama bangsa melalui seni budaya.

Gentra Lestari Budaya yang saat ini berada di dalam naungan FORMAS dengan ketua dewan pembina Bapak Hashim Djojohadikusumo dan Ketum Bapak Yohanes Handojo Budhisedjati, di acara ini berkolaborasi untuk mensukseskan tim Indonesia di Nepal dan mengirimkan 13 delegasi dari Sumatera Barat, Jawa barat dan Jawa timur diantaranya Ratu Ratna Dewi Kartika (ketum GLB), Prabudi Dharma (Dewan pakar GLB), Puguh Triwibowo (pengacara GLB), Dani Wirandhana, Muhammad Robby, Wenny Setiawati, Irene Widjaja, Rika Hendriani, Elvita Putri Anggoman, Dzikra Aurelia, Latisya Bradle Steyz, Syifa Azzura dan Vionna Andariska.

READ  Pemeran Kang Gobang di Preman Pensiun Meninggal Dunia

Semoga kedepan GLB akan menjadi perhatian khusus dari lembaga terkait kebudayaan karena para seniman adalah pejuang budaya yang justru menjadi duta untuk membantu program pemerintah, dengan melakukan dari hati serta jiwa nasionalisme yang tinggi, mereka tidak semata-mata membutuhkan materi, tetapi sedikitnya ingin keberadaannya diakui, sebagai bentuk apresiasi yang akan menumbuhkan semangat para seniman yang bergerak di budaya dapat terus berkarya, karena seniman budaya adalah duta negara, pungkas Ratu Ratna Dewi Kartika.

(Dadan Sambas/Gentra Lentera Budaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *