Koordinator KKN, Ali Malkan Amin, menegaskan bahwa keterlibatan mereka merupakan bentuk nyata pengabdian berbasis pendidikan.
“Kami tidak hanya ingin menjadi pelaksana, tapi juga pencetus ide dan penggerak kegiatan yang membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa, terutama di bidang pendidikan agama,” ujarnya.
Pemerintah Desa Wangunjaya menyambut baik inisiatif ini dan menilai bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan desa adalah contoh konkret kontribusi dunia kampus bagi pembangunan desa, khususnya dalam memperkuat sumber daya pendidik di bidang pendidikan agama Islam.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Abdul Basir, S.Pd.I., M.Pd. menambahkan, pelatihan ini merupakan hasil dari pendekatan partisipatif dan analisis kebutuhan lapangan yang dilakukan sejak awal KKN.
Diklat ini menjadi salah satu program unggulan KKN Kelompok 12. Harapannya, kegiatan ini meninggalkan warisan ilmu, keterampilan, dan semangat kolaboratif bagi guru-guru DTA di Desa Wangunjaya, sekaligus menginspirasi pelaksanaan kegiatan serupa di wilayah lain.
(Red/Ihsan A Siddiq)