Seminar ‘Transformasi Pendidikan Seni Abad 21’, Mencetak Guru Kreatif Untuk Generasi Unggul

SOROT JABAR – Gelanggang Olahraga PGRI Cabang Majalaya menjadi saksi berlangsungnya Seminar Transformasi Pendidikan Seni Abad 21 dengan tema “Bersama Guru Kreatif, Terlahir Generasi Unggul yang Inspiratif.” Seminar ini dihadiri oleh guru PAUD hingga SMA/SMK se-Jawa Barat, serta narasumber ahli di bidang pendidikan seni, yang membahas pentingnya transformasi pendidikan di era modern.

Shantiena Biduri Fitrianie, S.T., Sn, salah satu pemateri utama, menekankan pentingnya penguasaan empat kompetensi utama bagi para guru: kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional. “Pemanfaatan multimedia berbasis audio-visual harus menjadi bagian dari inovasi pembelajaran seni, agar dapat menarik minat siswa sekaligus relevan dengan tantangan era digital,” ujarnya.

Seminar ini diinisiasi oleh empat mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Seni tahun akademik 2024/2025, bekerja sama dengan dosen pembimbing mereka, Dr. Otin Martini, M.Pd. Mereka tidak hanya berperan sebagai penggerak acara tetapi juga sebagai fasilitator dalam sesi pelatihan yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan seminar.

Selain diskusi dan paparan teori, seminar ini dirangkaikan dengan pelatihan praktis yang berfokus pada empat bidang seni:
1. Musik Ritmik
2. Seni Tari
3. Olah Vokal
4. Pupuh Sunda

Pelatihan ini dirancang untuk membantu guru mengintegrasikan seni dalam pembelajaran secara kreatif dan relevan dengan kurikulum seni budaya Indonesia.

Lima pengajar berpengalaman menjadi narasumber dan pelatih dalam seminar ini:

  • Dr. Otin Martini, M.Pd
  • Shantiena Biduri Fitrianie, S.T., Sn
  • Ima Rahmawati, S.Pd.Gr
  • Peti P. Ratna Puri, S.Pd.Gr
  • Hamni Susana, S.Sn.Gr

Mereka memberikan panduan praktis agar peserta dapat langsung menerapkan ilmu yang didapatkan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing.

Seminar ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kapasitas guru untuk mendidik generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki jiwa seni yang kreatif dan inspiratif. Dengan kurikulum berbasis seni dan budaya Indonesia, para guru diharapkan mampu mencetak siswa dengan karakter unggul yang siap menghadapi tantangan abad ke-21.

READ  Paguyuban Pasundan Kota Cimahi Gelar Halal Bihalal dan Silaturahmi 1446 H Bersama Wali Kota

Seminar ini juga menjadi ajang kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan tenaga pengajar dalam mendukung transformasi pendidikan seni untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik.

 

(Red/Tatos Fauzi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *