VSONOMA Debut Dengan ‘The One’, Antara Realitas dan Ilusi

“Kami hanya ngumpul, Galih punya riff asik, dan langsung gas!” kata Patrick. VSONOMA mengambil inspirasi dari Periphery, Spiritbox, dan Bilmuri, bukan dalam kemiripan suara, tetapi dalam konsep pengembangan musik mereka yang menarik. Band ini menggabungkan elemen metal dengan sesuatu yang lebih nge-pop menciptakan keseimbangan unik dalam sound mereka.

Galih juga banyak terinspirasi oleh gitaris seperti Mark Holcomb (Periphery), Olly Steele (ex-Monuments), dan Ryan Siew (Polaris) untuk menciptakan riff yang unik. Namun, proses produksi lagu ini tidak mudah. “Yang bikin lama ya kita sendiri, haha” ujar Patrick. Rio menambahkan bahwa salah satu tantangan terbesarnya adalah belajar teknik picking pada bass.

Respon awal terhadap “The One” cukup positif. “Kata teman-teman, lagu ini tetap easy listening meskipun metal” ujar Patrick. Band ini juga memberi bocoran bahwa lagu berikutnya mungkin bertema hati dan perasaan.

Bagi pendengar baru, Prasetyo berharap lagu ini bisa diterima dengan baik. Rio menambahkan, “Lagu ini adalah ekspresi kami. Kalau suka, terima kasih. Kalau nggak, ya nggak apa-apa!” sementara Patrick berpesan, “Kalau kurang, beritahu kami. Kalau suka, kasih tahu yang lain!”

“The One” kini bisa didengarkan di semua platform digital. Jangan lewatkan debut berani dari VSONOMA!

 

(VSONOMA/Obed Sky)

READ  Emir Raihan Ungkap Keberuntungan Cinta Lewat "Irama Hati"

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *