Ledakan Gas di Kebon Jayanti, Pemkot Bandung Siapkan Pembangunan Ulang Rumah

“Solusi pertama, kita bangun ulang rumah yang terdampak. Kedua, dokumen-dokumen yang hilang akan difasilitasi untuk diterbitkan ulang. Ketiga, kebutuhan harian seperti bahan makanan, mie instan, dan beras sudah mulai kita distribusikan,” jelas Erwin.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penggunaan gas LPG, terutama yang menggunakan tabung 3 kilogram.

Menurutnya, musibah ini menjadi pengingat penting bagi warga Bandung untuk memperhatikan keamanan regulator dan selang gas yang digunakan.

“Kalau regulator sudah rusak atau kendor, jangan dipaksakan dipakai. Langsung ganti. Kalau tidak mampu beli, bilang saja ke saya, nanti kita bantu. Harga regulator itu murah, tapi kalau dibiarkan rusak bisa bahaya,” ujarnya.

Kunjungan ini turut didampingi oleh perwakilan dari Dinas Sosial (Dinsos), DPKP, lurah setempat, serta perwakilan kecamatan dan RW.

“Kami tidak bekerja secara ego sektoral, tapi Eco Sentries mengedepankan kolaborasi dan gotong royong. Ini bukan sekadar bantuan satu instansi, tapi kerja bersama. Pak RW, Pak Lurah, DPKP, Dinsos, Dinkes semuanya hadir dan bergerak cepat. Terima kasih atas dedikasi dan responnya,” ungkap Erwin.

“Keselamatan adalah yang utama. Jangan anggap sepele peralatan dapur seperti regulator gas. Mari kita semua lebih peduli, lebih hati-hati, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” imbuhnya.

 

(Red/Diskominfo Kota Bandung)

READ  Pocari Sweat Run 2025 Resmi Digelar di Bandung, Ribuan Pelari Ramaikan Balai Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *