Lagu kedua adalah hard bop agresif tapi gemas berjudul, “Menangkapnya”. Lirik bercerita tentang seorang teman yang rela membohongi, berbuat curang demi kepentingan pribadi.
“Saya suka sekali dengan pukulan drum dan betotan contrabass-nya, jazzy tapi urakan,” jelas Anggun.
Lagu ketiga, “Keselamatan Kucing Adalah No.1”, adalah musik ilustratif yang mengiringi laporan kepada petugas damkar meminta untuk menyelamatkan seekor kucing liar yang terpelosok jatuh di pekarangan belakang rumah. Kemudian Anggun bernyanyi kepada kucing untuk makan dulu, menenangkan diri, dan tidak stres. Tak lupa Anggun berterima kasih kepada Pak Damkar.
Lagu keempat, “Aku Takut Cicak dan Ketinggian”, berisi obrolan jenaka Anggun dengan vokalis perempuan Tanya Ditaputri; saling memperkenalkan diri hingga menanyakan ketakutan masing-masing, bersama musik alternative/indie dance.
Selanjutnya, hadir “Sumber Daya Gambar 1”. Pengaruh hip hop, antara lain kegemaran Anggun pada Beastie Boys dan Digable Planets, menemani petikan percakapan Anggun dalam pertemuan-pertemuan ketika menjadi kurator untuk pameran seni grafis Syaiful Ardianto.
Lagu berikutnya, Anggun bernyanyi mengungkapkan rasa hatinya saat baru saja berulang tahun. Musik menghentak!
Berulang tahun lagi
Berulang-uang tiap tahunnya
Apakah aku sudah tua?
Apakah aku sudah dewasa?
Banyak ucapan, banyak kejutan
Terima kasih buat doanya
Terima kasih banyak. Amin.
Selamat untuk hari ini
Selamat untuk dimasa nanti
Setelah Anggun meniup lilin dan tamu-tamu bertepuk tangan, album dilanjutkan dengan piano pengantar kenangan perubahan gaya hidup yang menarik, kebiasaan dan keahlian-keahlian baru, udara yang lebih tak berpolusi, beserta kegetiran lirih banyak orang berpulang dalam “Kangen Pandemi”.
Suka duka album ditutup dengan menghadirkan kembali dokumentasi percakapan seni rupa bersama Syaiful Ardianto dalam “Sumber Daya Gambar 2”. Akhirnya, perjalanan audio pun tamat, ditutup tepuk tangan yang tak terlalu riuh, bersahaja.
“Aku Takut Cicak dan Ketinggian” diproduseri oleh Dwi Pramono dan Anggun Priambodo. Semua komposisi musik oleh Dwi, sementara Anggun menulis lirik.
(Red/HFMF Records/Jenifer Papas)