Antitesis Rilis ‘Marsinah’ di Hari Kartini, Seruan Metal Untuk Perjuangan Perempuan

KONSISTEN SEBAGAI KELOMPOK MUSIK KRITIS

Sebelum “Marsinah” ini, Antitesis di lagu-lagunya memang selalu menyertakan lirik- lirik kritik sosial. Sebut saja beberapa single seperti “Novi (Percuma Lapor)”,

“Kampanye Hitam”, “Korupsi” dan lain-lain. Menurut Sesar, mereka menulis seperti itu karena sejak awal berdiri pun band ini diberi nama Antitesis sebagai bentuk kritik.

“Secara sederhana, antitesis berarti pertentangan atau kebalikan sehingga kami mencoba memberikan pandangan atas sisi lain dari kehidupan sosial dan politik di Indonesia yang mungkin berlawanan dengan pendapat umum. Dan hal ini tercermin dari logo band Antitesis yang miring ke kiri dan tidak seimbang,” ucapnya.

Di jalur musik thrash metal, lirik-lirik mereka mendapat panggungnya. Kritik dapat disampaikan dengan lugas dengan corak musik yang cepat, keras, dan tidak bertele-tele. Inspirasi bermusik Antitesis itu datang dari band seperti Sepultura, Pantera, dan Metallica. Meskipun begitu, musik Antitesis sendiri ingin menjadi original dengan menggabungkan unsur technical, thrash, dan groove metal.

READ  Resmi Dibuka! Pasundan Rooftop Gabungkan Kuliner dan Seni Tradisional Sunda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *