“Saya bahkan menciptakan tokoh sendiri, yaitu Altan dan Qubit. Altan adalah seorang saintis, dan Qubit adalah seekor kucing android. Latar belakangnya dimulai tahun 2424, ketika kedua tokoh ini memulai petualangan ke sebuah eksoplanet Proxima Caentauri b, yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya dari Bumi. Persiapan keberangkatan mereka ada pada komposisi ‘Berangkat’ dan pendaratan ada pada komposisi ‘2424’, jelas tergambar pada MV komposisi ini di YouTube. Komposisi-komposisi lainnya merupakan masing-masing kisah yang masih dalam proses penulisan, maunya jadi novel tapi entahlah semoga terwujud”, jelas Bhusdeq.
“Secara musik saya tidak bisa mengkategorikan genrenya, karena terlalu variatif. Cukup instrumental saja. Misalnya pada ‘Death Is A Going Home’ yang sangat klasikal lengkap dengan teknik tremolo ala Francisco Tarrega. Atau ‘Jacaranda’ yang berbau latin ala Santana. Atau ‘Doa Pagi’ yang full akustik, terinspirasi dari momen saat almarhum Baron Suprayogi terbaring sakit. Atau juga ‘2424’ yang harmonis dengan piano. Juga ‘Gritty Little Thing Called Lust’ yang nge-blues dengan permainan guitar-slide”, lanjut Bhusdeq.
Menurut Bhusdeq, ini semua muncul begitu saja akibat pekerjaannya sehari-hari sebagai Music Producer, dan masa lalu pendidikan musik klasik yang dimiliki Bhusdeq tentunya. Jarang sekali yang tahu bahwa jauh sebelum Drive, Bhusdeq belajar & mengajar musik klasik (piano dan gitar), sebelum akhirnya “terjerumus” dalam dunia session player serta orkestra (dimulai 2004 dengan Erwin Gutawa Orchestra).