Coffee Break For The Apocalypse (CBFTA) Rilis Demo ‘All Those Scent’, Dari Kesendirian ke Dream Pop

SOROT JABAR – Wangi parfum yang melekat pada tubuh seseorang mengundang kembali ingatan indah di masa lalu. Kenangan itu yang membuat band dream pop asal Manado, Coffee Break For The Apocalypse (CBFTA), menulis lagu hingga merilis demo dengan tajuk “All Those Scent” pada tahun 2024 secara mandiri. Di dalam demo ini, berisi tiga lagu yakni “No One”, “Angel”, dan “Us”.

“All Those Scent sebenarnya merupakan judul dari satu lagu yang pada akhirnya dihapus karena kurang memuaskan, tetapi judulnya saja kami ambil untuk tajuk demo ini, keseluruhannya menceritakan tentang bagaimana seseorang mengundang kembali memori atau kenangan melalui wewangian,” kata Stevan Pontoh, pendiri CBFTA.

Lagu-lagu yang diciptakan oleh Coffee Break For The Apocalypse (CBFTA) banyak memuat kisah romantis yang mendalam yang terinspirasi dari pengalaman personal. Salah satu lagu, yakni “Us” berkisah tentang pertemuan dalam one night stand (ONS) yang harusnya berhenti di malam yang sama, namun perasaan jatuh cinta yang berlebihan terus membayangi.

“Mengetahui bahwa perasaan tersebut salah disaat semuanya sudah terlambat,” kata Stevan selaku penulis lirik.

Ia menulis lirik dengan sangat bagus. Meskipun disusun dengan sesederhana mungkin, Pengalamannya dalam dunia kreatif seperti menulis buku The Art of Destruction, mengelola konten Youtube tentang filsafat teologi, serta menjadi musisi di genre musik black metal, membuatnya piawai dalam urusan merangkai kata-kata.

Musik CBFTA cenderung memiliki ombak yang konstan. Grup ini menggunakan progresi chord yang sederhana karena hampir semua lagu-lagunya diciptakan secara spontan dengan balutan reverb di tiap instrumennya. Tak lupa efek chorus yang dilekatkan, menjadikan lagu-lagu CBFTA terdengar indah.

Artwork demo ini memvisualisasikan tema yang diangkat oleh CBFTA. Yakni tentang kesendirian dan tentunya kenangan. “Gambar itu saya lukis menggunakan kopi di atas glossy paper. Arsip karya saya tahun 2015 tentang kesendirian,” ujar Stevan.

READ  Lirik Lagu Perihal Kepekaan dari The Rain

SEJARAH TERBENTUKNYA BAND

CFBTA telah memulai perjananan musiknya sejak tahun 2021. Nama band terbentuk karena terinspirasi dari Cigarette After Sex.

“Saya sedang mendengarkan salah satu lagu dari band dream pop alternatif, Cigarettes After Sex berjudul “Apocalypse” sambil meneguk kopi ketika menulis lagu pertama dari CBFTA, itu sebabnya terlintas di pikirannya untuk menamakan project tersebut dengan nama Coffee break for the apocalypse.

Awalnya, merupakan solo project yang sedang dikerjakan oleh Stevan seorang diri. Kontemplasinya perihal kehidupan di masa-masa covid itu membuatnya tergerak untuk bereksperimen melalui musik dream pop. Namun, tak lagi sendiri, di tahun 2024 CBFTA menjadi project duo berkolaborasi dengan Agung As (Buruhnada) sebagai pemain bas dan dibantu para personil Alien Penumbra, band post-punk Manado sebagai additional player untuk live.

 

(Red/Coffee Break For The Apocalypse)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *