SOROT JABAR – KAUSA kembali membajak mimbar! Lewat single terbaru bertajuk “Pelangi Buram”, band asal Cimahi ini memuntahkan amarah dan luka sosial dalam karya penuh energi dan makna. Lagu ini bukan sekadar produk musik, tetapi menjadi manifesto sosial suara mereka yang tertindas, jeritan yang nyaris tak terdengar dari tanah surga bernama Indonesia.
“Demi sesuap nasi, jerit tangis melambung tinggi…”
Bait ini bukan hanya lirik, melainkan potret nyata dari mereka yang hidup di negeri kaya sumber daya, namun sulit menikmati kesejahteraan. “Pelangi Buram” menjadi simbol perlawanan dan kritik keras terhadap ironi kehidupan di negeri agraria yang seharusnya makmur.
Proses kreatif single kedua ini cukup memakan waktu, mengingat kesibukan masing-masing personil KAUSA. Hampir dua tahun mereka vakum setelah merilis single pertama yang berjudul Plana Terra pada Agustus 2023. Meski demikian, arah musikal tetap satu garis: hantaman drum lebih padat, riff gitar agresif dan low, sound bass yang lebih lebar, dan vokal lantang yang penuh emosi. Dalam lagu ini,
KAUSA juga mendapat suntikan energi dari Anggi Ariadi (Revenge The Fate) yang mengisi aransemen vokal dan memperkuat ledakan pesan yang ingin disampaikan.
Setelah rampungnya proses rekaman, formasi band pun berubah: Feby, yang sebelumnya mengisi posisi gitar, digantikan oleh Anggi Barclay karena alasan jadwal kerja yang tak sejalan. “Pelangi Buram” pun kini menjadi jembatan menuju EP KAUSA yang dijadwalkan rilis pada akhir tahun 2025.
Lagu ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam Indonesia dari hutan tropis hingga garis pantai tidak otomatis menjamin kesejahteraan rakyatnya. Dengan mengangkat paradoks sosial, KAUSA menyoroti fakta pahit: menurut data World Bank tahun 2024, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan persentase penduduk miskin tertinggi di dunia (60,3%)