Secara terpisah kepala SMAN 1 Soreang Arif Hardiana, menyampaikan terkait hal tersebut sekolah sudah mengalami hal serupa tahun kemarin berupa zonasi khusus, terkait sarana memang bukan hal yang sulit untuk menyiapkan hal tersebut tetapi yang perlu diperhatikan adalah rasa keadilan masyarakat sekitar yang tidak terakomodir karena hal ini seperti juga tahun kemarin, kami sekolah sampai harus memenuhi panggilan pihak kepolisian karena ada dumas dari masyarakat sekitar yang banyak tidak terakomodir akan tetapi masyarakat di luar terakomodir.
Ketua FKSS SMA Jawa Barat Ade D. Hendriana, S.H., menyampaikan bahwa dengan dibukanya jalur domisili khusus di Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) ini maka berakibat minumnya pendaftar ke sekolah swasta karena adanya penambahan kuota di sekolah negeri, fenomena ini seakan berdampak negatif bagi sekolah swasta dengan berkurangnya atau minimnya pendaftar maka akan banyak sekolah swasta yang tutup atau gulung tikar.