Dari segi musikalitas, “Berjalan dan Terima” mengusung esensi alternative rock Amerika yang populer di era 2000-an, namun dengan sentuhan modern yang membuatnya terasa relevan dengan lanskap musik saat ini. Ranacosta menghadirkan kombinasi yang dinamis antara riff gitar yang kuat dengan lapisan melodi yang emosional, menciptakan atmosfer yang membangun intensitas perasaan yang tertuang dalam liriknya.
Selain itu, elemen synthesizer dan string turut dihadirkan, memberikan kedalaman emosional serta menambah dimensi sinematik yang memperkaya pengalaman mendengarkan. Sound synthesizer yang tertata rapi menciptakan ruang bagi emosi untuk berkembang, sementara string yang melayang di latar belakang menambah nuansa dramatis tanpa berlebihan. Hasilnya adalah sebuah komposisi yang tidak hanya menggugah secara lirik, tetapi juga membawa pendengar dalam perjalanan sonik yang menggugah dan penuh makna.
Ranacosta, atau Rana Febriansyah, bukanlah nama baru di dunia musik. Lulusan S1 Pendidikan Seni Musik dari universitas negeri di Bandung ini memulai karirnya sebagai solo vokalis di berbagai festival sejak SMA. Seiring waktu, ia memperluas eksplorasi musiknya dengan bergabung dalam berbagai band seperti Incrush (sejak 2002), Ragajimesin (rap metal, sejak 2005), serta proyek musik lainnya seperti Nothingfall HC dan Fortmore. Selain sebagai vokalis, ia juga aktif menulis dan mengaransemen lagu untuk berbagai album bersama band-bandnya.
Kini, dengan memulai berkarya di jalur solo, Ranacosta ingin menghadirkan musik yang lebih personal dan mencerminkan perjalanan musikalnya sejak awal. “Berjalan dan Terima” menjadi pembuka dari fase baru dalam karirnya, menghadirkan harmoni yang memadukan pengalaman, kedewasaan, dan emosi yang mendalam.
Single “Berjalan dan Terima” sudah tersedia di berbagai platform digital. Dengarkan dan rasakan setiap nadanya, karena setiap orang pasti pernah merasakan perjalanan yang serupa.
(Red/Ranacosta)