Oleh : Dra. Eha Julaeha, M.Pd.
Kepala SMAN 16 Bandung
SOROT JABAR – Langit sudah mulai gelap
Bintang tak lagi gemerlapkan cahayanya
semakin menambah kelamnya malam
pertanda kehidupan kan sirna
Kehidupan manusia seperti hilang asa
Tiada lagi harapan yang dapat dinanti
Semua sirna ditelan badai
Seperti tiada pernah akan berubah
Kepastian tak akan lagi ada
Bagi orang-orang yang termarjinalkan
Karena kehidupan hanya milik para penguasa
Yang tak terbatas ruang dan waktu
Si miskin semakin papa
Si bodoh semakin tak bisa bertanya apa-apa
Semua terkungkung dalam duka nestapa
Tiada lagi tempat berteduh dan bertegur sapa
Semakin dalam luka tersayat sembilu
Karena duka lara hati nan pilu
Dunia bukan lagi milik kita
Tapi milik penguasa yang tak punya cita-cita
Negriku yang ku cinta
Bukannya aku tak cinta
Tetapi luka ini semakin menganga
Yang mungkin tak akan bisa terobati
Para pecundang merajalela
Karena selalu mencari muka
Menjilat bagai anjing durjana
Demi kenikmatan dunia yang fana
Para pengikut dibiarkan dahaga
Tanpa setetes air kehidupan
Para pemuja terus menyampaikan pujian
Demi menyalanya kehidupan
Kita sudah berada di jalan yang salah
Kitapun sudah terlanjur meniti kehidupan
Tidak ada lagi pilihan yang benar
Tidak ada juga harapan yang tepat
Semua sudah terjadi
Untuk apa disesali
Peradaban ini bukan lagi karya manusia agung
Tetapi rekayasa kaum oportunis
Yang tidak menyadari akan menenggelamkan biduk yang sudah sarat persoalan
Peradaban ini bukan lagi milik orang yang berpikir
Tetapi sudah menjadi milik para pecundang
Yang tidak akan pernah berhenti mencari kepuasan
Oh negriku yang kucinta
Malang benar nasibmu
(Dadan Sambas)