Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat H. Ajam Mustajam menyampaikan bahwa integritas kejujuran harus didasari moral yang positif. Kita hari ini tidak hanya kumpul tetapi sebagai gerakan perubahan yang perlu didukung oleh pengetahuan dan keberanian, punya kewajiban untuk membebaskan negeri ini dari tindakan korupsi.
Korupsi tidak hanya merugikan dalam uang atau barang, tetapi korupsi adalah bentuk penghianatan dan perampokan pada masa depan generasi penerus bangsa. Pemberantasan korupsi bukan urusan pejabat atau sekelompok masyarakat tetapi menjadi amanah yang menempel pada seluruh masyarakat. Jadikan jujur sebagai identitas sosial yang bisa menjadi mata dan telinga bagi keadilan guna mendidik dan membentuk generasi sejak dini yang kuat dalam karakter serta memiliki integritas, tutur H. Ajam Mustajam.
Melawan korupsi adalah tindakan jihad modern, dengan senjata literasi dan edukasi sebagai perisai, tindakan kita bisa membuat perubahan besar. Melawan korupsi bagian dari ibadah dan Allah tidak mencintai para penghianat. Korupsi bisa dihapus dengan kejujuran yang dimulai dari rumah serta sekolah. Budayakan hidup sederhana seperti yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, sehingga menghindari sikap koruptif dalam kehidupan, terang H. Ajam Mustajam.
Deputi bidang pendidikan dan peran serta masyarakat Bapak Wawan Wardiana menyampaikan bahwa memberantas korupsi harus berdasarkan gerakan bersama-sama yang bersinergi dengan kewenangan dan kompetensi masing-masing. Dengan kegiatan Safari Keagamaan Antikorupsi ini diharapkan memunculkan pemahaman yang sama apa itu korupsi, sehingga kita semua bisa berkontribusi positif dalam ikut membenahi segala lini kehidupan yang bebas dari tindakan korupsi.
Dengan pemberian materi serta diskusi yang dilaksanakan maka kita bisa menambahkan ilmu dan lebih memahami terkait korupsi, selain itu mudah-mudahan bisa membentuk lingkungan yang kondusif sehingga dunia investasi meningkat dan berkembang di Kota Cimahi khususnya, guna mewujudkan masyarakat nyaman dan sejahtera, pungkas Wawan Wardiana.
(Dadan Sambas)
