Teguran tersebut sempat membuatnya down dan bahkan menunda proses rekaman vokal hingga tiga bulan lamanya karena Gisra mengalami penyempitan pada saluran pernapasan. Puncaknya, setelah pengambilan video musik pada 1 Maret 2025—tepat di hari pertama puasa—Gisra jatuh sakit dan mengalami demam. Namun, perjuangan itu terbayar.
Sebagai salah satu pemenang dari challenge “Akhirnya Kumenemukanmu,” Gisra mengaku bangga dan tidak menyangka bisa mengalahkan lebih dari 1000 pendaftar lainnya. Kolaborasi ini menjadi langkah besar baginya setelah bertahun-tahun aktif sebagai musisi kafe. “Saya sadar ini adalah bagian dari perjuangan yang harus saya lewati untuk bisa meraih mimpi,” kata Gisra, yang juga merupakan putra dari seorang pesinden.
Gisra merasa sangat didukung dalam proses kreatifnya dan berharap dapat menginspirasi musisi lain. “Saya semakin sadar bahwa banyaknya musisi di Indonesia ini yang sepertinya mereka hanya butuh ‘dilihat’ dan ‘dipercaya’ agar dapat membuahkan hasil karya yang bagus,” tutupnya. Lagu “Kejam” diharapkan dapat menjadi representasi bagi mereka yang pernah mengalami cinta tak berbalas, menunjukkan bahwa dari rasa sakit pun bisa lahir sebuah karya yang indah.
“Di lagu ini juga bang ady menambahkan lirik, ‘aku menyerah, daya ku pun melemah, ku ikhlaskan sakit ini mendera’ tambahan lirik ini membuat lagu kejam berasa semakin dalam” tutur gisra di akhir interview.
(Red/Adyctivity Production)
